Persiapan Menuju Kurikulum Darurat Bersama OSIM MAN Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE – Kemenag Kota Lhokseumawe menggelar Rapat Penyusunan Kurikulum Darurat bersama MAN Kota Lhokseumawe di Aula Madrasah, Senin (06/07). Rapat tersebut berlangsung tertib di bawah koordinator Kepala MAN Kota Lhokseumawe, Abdul Razak S.Ag., M.Pd.
Penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengikuti rapat terdiri dari Pengawas, Komite, Kepala Madrasah hingga guru perwakilan bidang studi. Pelaksanaan Kurikulum Darurat tersebut berlaku di seluruh Indonesia berdasarkan SK 4 menteri dengan ketentuan zona merah dan kuning belajar daring, sedangkan zona hijau diperbolehkan dengan tatap muka.
Dalam pembahasannya, ada beberapa poin yang menjadi perhatian khusus, diantaranya:
1. Dasar Penggunaan Kurikulum Darurat meliputi:
- Pendidik (Guru mapel, Guru BK dan Guru Kelas)
- Pimpinan Satuan Pendidikan (Kepala dan Wakil Kepala Madrasah)
- Pengawas Madrasah
- Orang Tua Siswa, dan;
- Pemangku kepentingan lainnya
2. Ciri-ciri Materi Esensial yang Harus Diperhatikan:
- KD yang berulang tidak diajarkan lagi
- Materi esensial ditentukan oleh guru melalui KKG dan MGMP
3. Protokoler Kesehatan Meliputi:
- Madrasah menyediakan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bagi warga madrasah
- Madrasah mengupayakan menyediakan masker bagi siswa
- Menerapkan etika batuk dan bersin
- Madrasah wajib menyediakan termogun (pengukur suhu tubuh tembak)
- Bagi orangtua siswa yang tidak mengizinkan anaknya hadir ke madrasah, pihak madrasah tidak boleh memaksa
- Madrasah wajib menghentikan PBM di madrasah jika dalam kondisi tidak aman
Kantin tidak boleh beroperasi, siswa dianjurkan membawa bekal dari rumah
Menanggapi jalannya persiapan pelaksanaan Kurikulum Darurat, OSIM MAN Lhokseumawe bersama pihak madrasah menggelar kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan madrasah pada Rabu (08/07). Bukan tanpa alasan, kegiatan tersebut ditujukan demi menunjang kenyamanan PBM yang akan dilaksanakan beberapa waktu mendatang.
Ketua OSIM MAN Kota Lhokseumawe, Muhammad Dzaky Azhari menyampaikan apresiasi atas kerjasama dari para pengurus OSIM yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam kegiatan gotong-royong ini.
“Gotong-royong tak hanya dipandang sebagai kegiatan bersih-bersih saja. Lebih dari itu, ada ukhuwah dan semangat yang luar biasa dari para anggota”, pungkasnya. (ff)