Pelatihan Pencegahan dan Penularan HIV, MAN Kota Lhokseumawe Turut Mengirimkan Perwakilan Sekolah
LHOKSEUMAWE (Wasliyatul) – Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan pelatihan pendidik sebaya dalam rangka pencegahan dan penularan HIV – AIDS mulai pada hari Selasa s.d. Rabu (25-26 Februari 2020) di Aula Hotel Diana.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Rahmadiany S.K.M, M. Kes. selaku pelaksana tugas harian Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe “ Saya harap dengan diadakannya kegiatan ini, para pelajar di Kota Lhokseumawe dapat mengetahui secara lebih dalam tentang apa itu HIV, bagaimana proses penularannya, bagaimana cara mencegahnya serta berbagai hal lain yang dapat menjadi bekal bagi kita semua menuju kehidupan yang lebih baik.” Pungkasnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 40 siswa/i sebagai perwakilan dari 20 sekolah yang ada di seputaran Kota Lhokseumawe. Selaras dengan hal itu, MAN Kota Lhokseumawe turut mengirimkan 2 orang perwakilan Madrasah, yakni Wasliyatul Hasanah dan Zamrah Ayuni.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi oleh Dr. Amrullah selaku petugas kesehatan di Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe yang menjelaskan tentang pengetahuan HIV Dasar, Infeksi Menular Seksual (IMS), dan kesehatan reproduksi remaja pada hari pertama. Di hari kedua, penyampaian materi dilanjutkan oleh Muhammad Faizal selaku Pengelola Program HIV yang memberikan materi tentang stigma dan diskriminasi serta bimbingan konseling.
“ Setelah mengikuti kegiatan ini, pemikiran saya menjadi lebih terbuka, wawasan saya juga menjadi lebih luas, terutama mengenai HIV – AIDS. Jikalau dulu saya berpikir bahwa HIV-AIDS adalah hal buruk yang tak ada obatnya dan ODHA ( Orang dengan HIV – AIDS ) harus dijauhi, maka sekarang saya memiliki memilki pandangan bahwasanya kita harus memberikan support kepada mereka dan menyikapi kasus HIV dengan bijak.” Tutur Zamrah Ayuni, salah satu peserta kegiatan pelatihan tersebut.
Selain diberikan materi, para peserta juga membentuk grup diskusi untuk mengulang kembali materi yang telah disampaikan selama dua hari tersebut.
Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, masyarakat luas terutama para pemuda dapat menyikapi sebuah kasus HIV dengan lebih bijak dan tidak melakukan diskriminasi tanpa didasarkan pada fakta dan data terlebih dahulu.