Kreasi Tie Dye dari Kaos Bekas
Lhokseumawe (Cut Ajria Ahsayna, Fathia Zuhaira) – Tie dye merupakan baju yang tengah menjadi trend fashion di kalangan masyarakat, khususnya pada kurun waktu 2020-2021. Pada mulanya trend ini merupakan bentuk perlawanan masyarakat Amerika terhadap segala bentuk kekerasan, dan kapitalisme yang ada pada saat itu. Setiap campuran warna yang beragam dan motif-motifnya menggambarkan rasa cinta, kasih sayang, dan kemanusiaan.
Jika dimaknakan ke dalam bahasa Indonesia tie dye memliki makna ikat celup. Cara pembuatannya juga terbilang cukup praktis, pertama-tama kaos akan diikat menggunakan karet untuk membentuk pola, campurkan kaos dengan air garam dan semprotkan pewarna tekstil sesuai dengan motif yang ingin dibuat, setelah itu jemur dibawah terik matahari hingga kaosnya mengering.
Dari cara pembuatannya yang relatif mudah membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya, trend tie dye ini bahkan menjadi salah satu trend yang digandrungi oleh rumah-rumah fashion terkenal seperti Dior, Channel, dan Louis Vuitton.
Ikut berpartisipasi dalam trend fashion ini, siswa MAN Kota Lhokseumawe juga ikut mengembangkan kreativitas melalui pembuatan kaos tie dye. Baju tie dye dijadikan salah satu poyek seni tiga dimensi yang dilakukan oleh siswa bersama guru. Siswa diarahkan untuk membuat kaos tie dye dengan tata cara yang telah diajarkan, pembuatan kaos tie dye ini pun menjadi salah satu sarana memanfaatkan kaos bekas yang diolah menjadi kaos yang bagus dan menarik.
Ratna Sari selaku guru keterampilan mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreativitas siswa dalam mengembangkan inovasi-inovasi dalam keindahan ragam hias dan mempelajari penataan corak dengan teknik ikat, serta melatih kecakapan siswa dalam hal kewirausahaan.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan seni seperti ini kedepannya siswa-siswi MAN Kota Lhokseumawe diharapkan mampu menyampaikan berbagai aspirasi dan mengembangkan kreativitas serta inovasi, bukan hanya pada bidang keterampilan tetapi juga pada bidang lainnya.