Study Tour Keliling Museum dan Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam oleh Seluruh Siswa Kelas 12 MAN Kota Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE (Nurul Fadila) – Study tour merupakan aktivitas pembelajaran diluar kelas atau lingkungan sekolah sebagai metode belajar yang dikreasikan melalui proses wisata dan rekreasi dengan harapan siswa mampu belajar berinteraksi dengan dunia luar. Pada tanggal 18 Oktober 2023 MAN Kota Lhokseumawe merealisasikan kegiatan belajar diluar kelas dengan melakukan observasi dan interview pada beberapa tempat yaitu Museum Islam Samudera Pasai, Makam Malikussaleh, dan Makam Putri Nahrasiyah yang berada di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah ilmu dan wawasan, serta pandangan seluruh siswa kelas 12 tentang Kesultanan Aceh. Observasi lapangan ini diikuti oleh 7 kelas yaitu 12 MIA 1, 12 MIA 2, 12 MIA 3, 12 MIA 4, 12 MIA 5, 12 IIS 1, dan 12 IIS 2 dengan guru pendamping Muhammad Fauzan S.Pd.I dan Myranda S.Sos yang berakhir pada 25 Oktober 2023.
Proses pembelajaran ini diawali dengan mengunjungi Museum Islam Samudera Pasai yaitu melakukan pengamatan terkait sejarah, peninggalan, adat istiadat Aceh, serta tokoh-tokoh penting yang ada pada masa Kerajaan atau Kesultanan Samudera Pasai. Kegiatan ini diarahkan secara langsung oleh petugas museum, lalu dilanjutkan menuju ke Makam Malikussaleh yang terletak tidak jauh dari Museum Islam Samudera Pasai. Di sana seluruh siswa akan dipertemukan dengan penjaga makam dan menelaah sejarah dari Sultan Malik As-Saleh sebagai Sultan pertama di Kesultanan Samudera Pasai.
Setelah menelusuri Makam Malikussaleh, tujuan terakhir dari kegiatan ini ialah Makam Putri Nahrisyah yang dimana hal ini juga dipandu dan diarahkan oleh penjaga makam. Sama halnya pada Makam Malikussaleh, di Makam Putri Nahrasiyah juga dijelaskan mengenai sejarah kehidupan dan perjuangan Putri Nahrasiyah yang merupakan putri dari Sultan Zainal Abidin bin Ahmad bin Muhammad bin Al-Malik As-Salih sebagai Ratu pertama yang menaklukkan 11 negara di Asia Tenggara. Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab antar siswa dan pemandu.
“Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk mengkolaborasikan konsep dari kelas dengan yang ada di lingkungan, sebagai penunjang kecakapan siswa dalam menggali potensi diri, dan membangun minat siswa dalam belajar,” ujar Myranda, S.Sos selaku guru yang mengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Myranda, S.Sos juga mengungkapkan harapan inovasi baru dari kegiatan ini agar ke depannya dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin setiap tahun dengan tema yang berbeda, sehingga kesan yang siswa terima pun semakin beragam untuk menambah pengalaman mereka.