Peluncuran Buku Antologi Cerpen Sandyakala dan Meraki Asa serta Puisi Alunan Nayanika Karya Siswa MAN Kota Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE (Syawaliza Ananda) – MAN Kota Lhokseumawe kembali meluncurkan buku antologi cerpen dan puisi untuk kali ketiga. Buku antologi cerpen Sandyakala dan puisi Alunan Nayanika merupakan hasil karya dari siswi kelas XI-1, serta buku antologi cerpen Meraki Asa merupakan hasil karya dari siswa kelas XI-2 yang diterbitkan oleh Dandelion Publisher pada Juli 2024. Penerbitan buku Sandyakala, Meraki Asa, dan Alunan Nayanika adalah penerbitan buku antologi karya siswa yang ketiga, dengan sebelumnya sudah didahulukan oleh Kidung Asmarandana juga Antara Arunika dan Swastamita yang telah terbit pada tahun 2023 lalu.
Sandyakala memiliki makna “pertemuan waktu”, yang bercerita tentang perjalanan waktu seseorang juga keinginan untuk memiliki lebih banyak waktu kepada orang yang mereka sayangi, namun sudah berakhir masa nya. Sementara Alunan Nayanika adalah “buaian mata yang terpancar dengan indah”, berisi melodi yang tertuang dalam tulisan melalui pandangan khayalan serta imajinasi para penulis.
Sedang pada judul buku antologi cerpen, Meraki Asa memiliki makna yang mendalam, yaitu menggabungkan kata “meraki,” yang berarti melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, dan “asa,” berarti harapan. Sehingga, judul tersebut mencerminkan perjalanan penuh dedikasi dan harapan dalam mengejar impian. Penulis ingin menekankan bahwa setiap impian layak diperjuangkan dengan sepenuh hati.
Penulisan buku ini dimulai sekitar enam bulan lalu dengan bimbingan Fitria Winanda, S.Pd., M.Pd. Selama proses penulisan, penulis mengalami beberapa kendala, seperti kesulitan dalam mengembangkan karakter yang kuat dan menciptakan plot yang menyentuh. Selain itu, ada saat-saat ketika penulis harus menghadapi kembali pengalaman emosional yang sulit, tetapi justru itu yang membuat tulisan lebih autentik. Penulis juga mengalami kesulitan saat melakukan revisi agar cerpen tetap memenuhi syarat.
“Melalui Meraki Asa kami ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk meraih impian mereka, asalkan mereka mau berjuang dan berkorban. Kami berharap pembaca dapat terinspirasi untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan dan terus mengejar apa yang mereka cita-citakan,” ujar Muhammad Raiyan, salah satu penulis dari buku antologi cerpen Meraki Asa.
Raisyah Keisya Anjani, yang juga merupakan salah satu penulis dari buku Sandyakala dan Alunan Nayanika berharap agar tulisan dalam buku tersebut dapat memberikan nilai-nilai positif dan menginspirasi para pembaca.