Komunikasi Efektif: Kunci Mengatasi Masalah Siswa
Lhokseumawe, 20 November 2024 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Lhokseumawe kembali mengadakan pengajian rutin bulanan pada Rabu (20/11) di ruang guru. Kegiatan ini dihadiri mayoritas dewan guru yang bersemangat untuk memperdalam ilmu agama sekaligus mendiskusikan tema penting yang relevan dengan dunia pendidikan.
Tema pengajian kali ini adalah “Komunikasi Efektif terhadap Siswa yang Bermasalah dalam Perspektif Sunnah Nabi”. Ustaz Dr. Misran Fuadi, M.AP., seorang pendakwah sekaligus pakar komunikasi, diundang sebagai pemateri untuk berbagi wawasan dan pengalaman.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Misran memulai dengan menjabarkan makna komunikasi yang dihubungkan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Isra’ ayat 53:
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (qaulan kariim)..”
Beliau menjelaskan bahwa ayat ini adalah pedoman utama bagi setiap pendidik untuk memilih kata-kata yang baik, santun, dan penuh hikmah ketika berkomunikasi, terutama saat menghadapi siswa yang sedang bermasalah. “Bahasa yang baik dapat menjadi penyejuk hati dan pembuka solusi. Sebaliknya, ucapan kasar justru memperburuk keadaan dan merusak hubungan antara guru dan siswa,” jelas Ustaz Misran.
Selain itu, Ustaz Misran juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya termasuk amal saleh yang paling dicintai oleh Allah adalah memasukkan kegembiraan ke dalam hati seorang mukmin.” (HR. Thabrani).
Hadis ini, menurutnya, menekankan pentingnya menjadi pendidik yang mampu membawa kebahagiaan dan motivasi bagi siswa. “Siswa yang bermasalah sering kali hanya membutuhkan seseorang yang mau mendengar dengan empati dan memahami perasaan mereka. Dengan pendekatan yang lembut, tidak hanya masalah mereka bisa diselesaikan, tetapi juga rasa percaya diri dan semangat mereka dapat kembali tumbuh,” tambahnya.
Beliau juga menyampaikan hadis lain:
“Janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan, walau hanya berjumpa dengan saudaramu dengan wajah yang tersenyum.” (HR. Muslim).
Hadis ini, menurut Ustaz Misran, mengajarkan pentingnya membangun hubungan baik dengan siswa melalui gestur kecil namun bermakna, seperti senyuman yang tulus.
Para guru terlihat sangat antusias mengikuti materi ini. Salah satu guru menyatakan, “Tema ini sangat relevan dengan tantangan kami di kelas. Kadang-kadang, kami lupa bahwa ucapan dan sikap kami dapat berdampak besar pada psikologi siswa. Tausiyah Ustaz Misran menjadi pengingat bagi kami untuk selalu berhati-hati dan penuh kasih dalam berkomunikasi.”
Pengajian bulanan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan akhlak mulia bagi seluruh warga madrasah.
Editor: Tim Humas